Beberapa waktu terakhir ini, topik
bipolar menjadi topik paling hangat, khususnya sejak tindakan
kontroversial Marshanda dan yang terbaru bunuh dirinya aktor terkenal
Robin Williams. Ya, setelah ditelisik mereka mengidap manik depresi atau
dikenal dengan istilah gangguan bipolar.
Gangguan bipolar sendiri adalah penyakit
yang membuat penderitanya mengalami dua kutub mood yang sangat cepat
berubah-ubah. Dua kutub tersebut adalah manik yang dimana mereka begitu
bersemangat, sementara depresi dimana mereka begitu jatuh dalam keputus
asaan.
Khususnya di artikel kali ini
Maxmanroe.com akan memberi contoh mereka yang menderita bipolar namun
bisa sukses! Mereka ini bahkan sukses menjadi seorang pengusaha, seorang
pebisnis. Siapa saja mereka?
Pengusaha Sukses Meski Menderita Manik Depresi
1. Steve Jobs

Ya, bagi mereka yang menderita Bipolar,
passion adalah sesuatu yang paling penting untuk dicari, dilakukan dan
dikelola dengan baik. Dengan passion, seseorang menjadi diri sendiri dan
‘tidak begitu tertekan’ karena mereka mengerjakan apa yang mereka
sukai.
Mari kita simak sedikit perjalanan Steve
Jobs. Bernama lengkap Abdul Lateef Jandali ketika lahir pada tanggal 24
Februari 1955 namun kemudian lebih dikenal sebagai Steven Paul Jobs.
Jobs dilahirkan dari ayah berkebangsaan Suriah dan ibu dari Amerika
Serikat. Namun, Jobs diadopsi oleh pasangan suami-istri asal California,
Paul dan Clara. Semasa kecil, Jobs sama seperti anak kecil lainnya –
tidak begitu menonjol. Namun, semuanya bermula sejak dia duduk di bangku
mahasisswa, pemikiran Steve Jobs begitu kritis. Akhirnya? Steve Jobs
di-DO tetapi dia tetap ikut perkuliahan yang dia suka dan butuh, sebagai
contoh kelas kaligrafi.
Okay, cukup berbicara latar belakang
awal Steve Jobs. Anda mungkin akan berdecak kagum bagaimana gaya Jobs
hingga akhirnya melekat dengan brand Apple. Ceritanya unik! Awalnya
Steve Jobs bekerja sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan circuit
board. Di sinilah kemampuannya tentang komputer terasah yang 2 tahun
kemudian Jobs mengajak Steve Wozniak, teman lamanya, mendirikan
perusahaan berlogo apel tergigit – Apple! Namun, tidak sampai di situ
cerita uniknya.
Sepuluh tahan bersama temannya bekerja
keras membangun Apple menjadi perusahaan besar dengan meluncurkan
komputer pertama Macintosh, Steve Jobs malah dipecat karena dinilai
sangat temperamental dan keras kepala. Aneh, bukan? Dipecat oleh
perusahaan dimana dia sebagai salah satu pendirinya. Namun, ternyata
Steve Jobs tidak menyerah. Job mendirikan perusahaan Next dimana di situ
dia menuangkan segala ide kreatifnya. sayang produknya tidak laku
akibat terlalu mahal meski memang sangat bagus. Next inilah yang menjadi
cikal bakalnya kembali ke Apple, karena Apple membutuhkan sebuah sistem
operasi yang dihasilkan oleh Next. Jobs-pun kemudian menjadi CEO Apple
dan bahkan mengakuisis Pixar.
Steve Jobs dikenal sebagai salah satu
orang sukses mendirikan perusahaan raksasa namun dengan gangguan
bipolar. Ini terlihat dari bagaimana cara dia bertindak namun itu tidak
membuat dia terjerembap di pusaran keputusasaan. Justru dirinya yang
keras kepala, idealis serta kreatif (yang menjadi salah satu nilai
positif dari penderita bipolar) bisa menjadikan dirinya besar dan
dikenal!
2. Ted Turner

Lahir dengan nama lengkap Robert Edward
Tuner pada tanggal 19 November 1938 di Ohio, Amerika Serikat. Lebih
dikenal dengan nama Ted Turner, dia pernah berkata: “Early to bed, early
to rise, work like hell and advertise”.
Ya, Ted Turner telah diwarisi jiwa
berbisnis memang dari ayahnya, yakni bisnis billboard. Pada waktu itu,
dia masih berusia 24 tahun setelah ayah Ted bunuh diri. Turner Outdoor
Advertising, itulah nama bisnis billboard-nya yang kemudian diopernya
pada tahun 1963. Setelah itu, Ted membeli stasiun UHF di daerah Atlanta
dan memulai karirnya di Turner Broadcasting System.
Apa yang menarik dari seorang Ted
Turner? Dia punya pemikiran visioner dan tidak berani mengambil risiko
(yang dimana orang lain bersikap skeptis atas keputusannya). Sebagai
contoh, Ted berani membeli membeli stasiun televisi UHF di Atlanta
bernama WTCG, yang dimana staisun UHF jarang dipakai warga Amerika pada
saat itu. Tentu saja, Ted tidak membeli hanya sekadar membeli, dia punya
banyak ide brilian menjadikan stasiun televisinya berbeda dari yang
lain.
Ted memiliki pemikiran bahwa bisnis
tidak hanya didasarkan pada riset pasar saja tetapi juga intuisi. Inilah
yang akhirnya membawa Ted melakukan ekspansi lagi dengan mendirikan CNN
yang menjadi cikal-bakal dia menjadi pengusaha di tingkat
Internasional, bukan hanya Amerika, atau Atlanta. Dengan konsep berita
Internasional 24 jam, siapa yang berani pada saat itu membangun stasiun
televisi yang dengan satu niche saja? Keputusannyapun berbuah luar
biasa, sangat visioner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar