Selasa, 14 Oktober 2014

papua...Kini (puisi)


ku dengar sumbang nada tak bertembang
sayup namun jelas
bayangan wajah tangis seorang ibu
sesegukan dalam pembaringan
menahan sakit terabaikan....


oh air mata mu,....
tak lagi terhapus akar
yang menyerap menumbuhkan belukar
sedang keksihmu sang matahari
sibuk memanggang

anak anak bangsa yang kau lahirkan
beberpa yang diharapkan,....
justru memperkosa fisik
explorasi seluruh tubuhmu tiada henti
dan jiwamu pun terluka

semakin sedih burung berkabar
hilang dahan sandaran, karena
setip payudra(gunung) tak lagi cembung
menjadi cekung bernanah debu
lintasan monster kemakmuran

sedang dimeja perjanjian tak lagi bertemu
niat menjaga atau memelihara
hanya bicara bagian yang tak terbagi
dari kekayan bumi, tak berhasrat
menyisakan untuk cerita generasi

KA14-10-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar