Kamis, 23 Oktober 2014

Bandara Ngurah Rai Kini (puisi)


Rumah megah dengan gedung yang tak lagi ramah
Dibangun tanpa kayu dari hutan yang telah layu
Tak ada alunan jamaica disini, seperti kisah sahadewa
Hanya kokoh berdiri kaku, sesekali menderu


Pintu.... Tak jelas masuk keluar, pergi dan datang
Melompat lompat tak tepat, tak tetap
Mengelabui santai yang damai
menjadi panik diburu

Bukan hanya aku yang bingung denganmu,
Mereka para penumpang yang diburu waktu,
Penukar waktu dan keringat untuk rupiah yang lesu,
Juga resah"Aduh ken ken ne sing taen tetep" keluhnya

"Mungkin hanya dia, yang tak lagi berdasi
Berceramah sambil bersantap, ongkang kaki
Yang tahu pintu tetap dan tepat diletakkan"
Gumam hatiku gundah.....

Aku terkesima mengikuti langkah cantik jelita
Turut memasuki kedai amerika,
Celoteh pramuniaga tak fasih ditelinga,
Membuatku menerka nerka yang tersaji

Dan akupun lupa jam keberangkatan,
Sedang si rupawan...,,,,,
Hilang ditelan pintu kaca

KA 22-10-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar